(Dinkes) Kota Cimahi Muhammad Dwihadi Isnalini, menerangkan bahwa pihaknya akan fokus terhadap penyakit Endemis bawaan dari jemaah haji
Cimahi- Tanganmedia.com- Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Muhammad Dwihadi Isnalini, menerangkan bahwa pihaknya akan fokus terhadap penyakit Endemis bawaan dari jemaah haji, dari tanah suci Arab Saudi.
Penyakit Endemis tersebut seperti meningitis dan Covid-19, memang gejalanya ringan, seperti batuk dan pilek.
“Hal ini bagi para jemaah haji Kota Cimahi, akan dipantau dengan ketat, jangka waktu selama 21 hari dan hal itu akan dipantau oleh Puskesmas Diwilayah masing-masing,” tukas Dwihadi, Senin (29/7/2024).
Disamping itupula, Dwihadi menyarankan ke setiap para jemaah haji yang baru datang dari tanah suci,
“Bagi para Jamaah haji yang mengalami gejala sakit, agar sesegera mungkin melaporkan ke setiap Puskesmas-puskesmas sesuai tempat tinggal Jemaah tersebut,” ucap Dwihadi pula.
Bahkan ditambahkan pula oleh Dwihadi, bila jemaah haji yang merasakan gejala-gejala batuk, atau flu,
“Jika diperlukan, rujukan ke rumah sakit, dapat dilakukan dengan menggunakan BPJS.” Jelasnya.
Dwihadi jugaenyarankan kepada setiap Jemaah haji, harus bahkan wajib mempunyai asuransi BPJS. Sebelum para Jemaah haji,
“Apalagi yang mempunyai riwayat penyakit tertentu, karena biasanya setelah pulang haji, para jemaah mengalami kelelahan, hal ini yang dapat memicu kambuhnya penyakit, seperti hipertensi, sehingga wajib dilaporkan ke Puskesmas.” Ungkap Dwihadi.
Maka dari itu, Dwihadi punya tanggung jawab moral untuk melakukan, pemantauan secara intensif.
“Pemantauan ini yang akan berlangsung selama 21 hari setelah kepulangan para jamaah ke Indonesia,” terang Dia.
Bahkan jika ada laporan sakit dari salah satu jemaah, maka petugas di lapangan akan memastikan penanganannya secara cepat.
“Untuk jamaah dari Kelurahan Cibabat, misalnya, pemeriksaan kesehatan awal dilakukan di Puskesmas Cimahi Utara. Mereka dikoordinir oleh pemegang program haji di Puskesmas yang sudah memiliki data jamaah haji yang terdata di wilayah tersebut.” Beber Dwihadi.
Tapi diakui oleh Dwihadi, bahwa sejauh pihak Dinkes melakukan pemantauan terhadap Jemaah haji yang pulang dari naik haji ini, dan berdasarkan laporan dari para tenaga kesehatan dan para medis di Puskesmas, telah melaporkan kepada Dwihadi, bahwa jamaah haji Kota Cimahi tidak ada yang mengalami penyakit serius lainnya.
“Dalam kepulangan haji, tidak ada satu jemaah haji-pun yang ditemukan punya penyakit lain, selain batuk dan pilek,” aku Dwihadi .
Begitu pula yang dilaporkan oleh pihak Kementerian Agama Kota Cimahi, bahwa proses kepulangan jamaah haji kloter 58 berjalan dengan lancar.
“Dari total 202 jamaah yang berangkat, 199 orang kembali ke tanah air karena ada tiga jamaah yang wafat di Arab Saudi sedangkan
untuk kloter 30, satu orang yang wafat,” terang Kasie PHU Nandang Rahayu.
Selain itu, menurut Nandang, bahwa pihak Kementrian Agama Kota Cimahi, juga mengamankan barang-barang para jemaah haji kota Cimahi termasuk koper bawaannya,
“Semua para jemaah haji diberikan kupon untuk pengambilan barang-barang yang dititipkannya di Pusdikpom Cimahi,” paparnya.
Posting Komentar