Jawa Barat
NEWSMGP Minta Kejari Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Caravan Mobile, Sumber Menyebut Dr. Eisen Diduga Tak Mau Menanggung Sendiri.
Jawa Barat - Aktivis Anti Korupsi dari Manggala Garuda Putih (MGP) minta Kejaksaan Negeri Bale Bandung segera tetapkan tersangka Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Caravan Mobile Unit Lab Covid-19 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) Tahun Anggaran (TA) 2021 kurang lebih senilai Rp5 Miliyar.
Menurut Agus Satria, Proyek Pengadaan Caravan Mobile Unit Lab Covid-19 di Dinkes KBB tersebut, saat ini sedang berproses hukum di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Bandung.
Proyek yang dikerjakan oleh PT. MAS selaku pemenang lelang diduga berpotensi merugikan keuangan negara. Menurut informasi yang kami terima, penyidikan sudah dimulai sejak bulan Oktober 2022 lalu, tapi sampai dengan saat ini belum ada tersangkanya, dan informasinya juga sedang dihitung kerugian negaranya,” katanya, pada Sabtu, Karang Tengah 11 Cicendo, Kota Bandung (4/3/2023).
Sambung Agus membeberkan, diduga proyek pengadaan Caravan Mobile tersebut sudah bermasalah sejak proses penganggarannya di legislatif dan eksekutif.
“Ada indikasi mark up untuk mengambil keuntungan di luar kewajaran,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima olehnya, PT MAS selaku pemenang lelang yang beralamat di Jalan Kebon Kalapa, Kota Cimahi, spesifikasinya adalah kontraktor bangunan bukan dealer atau showroom mobil.
“Produksi Caravan Mobile tersebut diidentifikasi dilakukan di bengkel rumahan. Tidak menutup kemungkinan mobil tersebut adalah hasil modifikasi dari mobil bekas,” imbuhnya.
Lebih lanjut Agus menuturkan, jika memperhatikan jumlah anggaran yang mencapai kurang lebih Rp5 Miliyar, sudah selayaknya masyarakat mendapatkan sekelas mobil mewah dan canggih untuk penanganan Covid-19.
Maka dari itu, kami MGP meminta Kejari Bale Bandung harus menegakkan supremasi hukum, segera menetapkan status tersangka ke publik yang diduga terlibat, termasuk rekanan pihak ketiga. Dan kejaksaan pun harus tegak lurus, jangan pernah takut adanya intervensi dari pihak manapun,” ujarnya.
Diakhir statmentnya, Agus pun menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus dugaan korupsi ini sampai tuntas. Dan pihaknya memastikan, akan melaporkan Kajari Bale Bandung ke Jamwas Kejagung agar dicopot dari jabatannya.
Terpisah, sebelumnya narasumber yang identitasnya tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan kepada jurnalpolisi.id, bahwa Mantan Kepala Dinas Kesehatan KBB, Dr. Eisenhower Sitanggang diduga disingkirkan oleh orang dekat Bupati KBB yang diketahui akrab disapa Black, pada Minggu (26/2/2023).
"Sumber salah satu media online (red. jurnalpolisi.id) mengaku mendengar percakapan Dr. Eisenhower bertengkar dengan Black," tutur Agus
Jadi kepinginnya, yang ditangkap aku waktu nguping nih, kepinginnya si black itu yang masalah Caravan itu sudah lah, tutup. Bupati jangan dibawa-bawa, sok sama Dr. Eisenhower saja,” katanya, pada Minggu (26/2/2023).
Masih mendengarkan percakapan Dr. Eisenhower, sambung sumber menuturkan, “tidak bisa begitu, saya ini di baptis di gereja kalau saya harus bohong lagi, aduh tidak”.
“Masa saya sudah begini suruh ikut lagi nanggung semua. Terus sekarang masalah Caravan, kan beliau (Bupati) juga ikut eksekusi, katanya gitu bahasanya. Masa saya harus menanggung sendiri, kalau mau bareng-bareng lah, di gereja saya itu tidak ada saya harus berbohong lagi, sudah mah saya kemarin, sekarang jabatan saya sudah di sepak sama si Ridwan,” bebernya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi jurnalpolisi.id melalui pesan aplikasi WhatsApp, Black mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui persoalan apa yang telah dibicarakan oleh sumber (red. jurnalpolisi.id).
“Apalagi bermasalah dengan Dr. Eisen terkait Caravan, tau juga ga gw soal Caravan itu, kalau gentle gini aja, dibuktikan aja diruang publik dan memanggil Dr. Eisen dan narasumber nya kang kalau gw sih. Jadi gw bisa kenal juga sama narasumber lo kang, ya ga,” ucapnya, pada Jum’at (3/3/2023).
Tak berhenti disitu, Black pun meminta kepada salah satu media online, untuk menyampaikan juga ke narasumber agar persoalan ini terang benderang dan gentle.
“Agar lo juga ga sembarangan terima atau naikin berita dari narasumber yang salah kang,” tutupnya.
Sebelumnya, salah satu media online berupaya mengkonfirmasi Dr. Eisenhower melalui pesan aplikasi WhatsApp, sejak Kamis (2/3/2023). Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, hingga berita ini ditayangkan Dr. Eisenhower belum membuka pesan yang disampaikan oleh salah satu media online tersebut.
"Ungkap dan sebar berita ini agar masyarakat tahu!!!" imbau Agus Satria via WhatsApp.
Red.*****
Via
Jawa Barat
Posting Komentar